Prof. Nuh: Sekolah Rakyat Jadi Gerakan Gotong Royong untuk Cetak SDM Unggul Indonesia

JAKARTA – Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Mohammad Nuh, menilai bahwa keberhasilan program pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga oleh kekuatan gotong royong masyarakat dalam mengelola pendidikan. Karena itu, penguatan tata kelola Sekolah Rakyat menjadi hal yang mutlak agar gerakan ini benar-benar sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Prof. Nuh, Sekolah Rakyat merupakan wujud konkret pendidikan berbasis masyarakat yang berpihak pada kelompok kurang mampu. Ia menegaskan, pendidikan harus menghadirkan keadilan sosial dan membuka jalan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk meraih masa depan yang lebih baik.

“Pendidikan bukan hanya tentang sekolah, tapi tentang tanggung jawab bersama. Sekolah Rakyat adalah bentuk nyata gotong royong bangsa untuk menyiapkan SDM tangguh,” ujarnya.

Sekolah Rakyat dirancang agar anak-anak dari desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dapat memperoleh akses pendidikan bermutu tanpa terbebani biaya. Sistem berasrama diterapkan agar pembelajaran berlangsung lebih intensif dan membentuk karakter disiplin, mandiri, serta berjiwa sosial.

Program ini juga menekankan pentingnya manajemen yang transparan dan akuntabel. Untuk itu, dibentuk Gugus Tugas Pengendalian Operasional guna memastikan setiap kegiatan berjalan sesuai arah kebijakan dan tetap fokus pada peningkatan mutu peserta didik.

Visi besar Sekolah Rakyat sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo yang menempatkan pembangunan manusia sebagai prioritas utama pembangunan nasional. Melalui program ini, pemerintah berupaya memperluas akses dan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan agar tidak ada anak Indonesia yang tertinggal karena kondisi ekonomi.

Target pembangunan 500 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia diharapkan menjadi tonggak kebangkitan pendidikan berbasis kemandirian dan partisipasi masyarakat.

Prof. Nuh menegaskan bahwa Sekolah Rakyat harus menjadi ruang pembentukan karakter dan kemandirian, bukan sekadar tempat menimba ilmu. Dengan tata kelola yang baik dan dukungan masyarakat, pendidikan dapat menjadi sarana utama memutus rantai kemiskinan dan menguatkan daya saing bangsa.

“Sekolah Rakyat adalah simbol kebangkitan pendidikan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” kata Prof. Nuh menutup arahannya.

Melalui pendekatan kolaboratif ini, Sekolah Rakyat diharapkan tidak hanya melahirkan siswa berprestasi, tetapi juga generasi muda yang siap menghadapi tantangan global dengan semangat kebangsaan dan kemandirian tinggi.*

Konten Disadur Dari : https://portal7.co.id/post/prof-nuh-sekolah-rakyat-jadi-gerakan-gotong-royong-untuk-cetak-sdm-unggul-indonesia

Tinggalkan komentar