Jakarta – Perkembangan terbaru dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook dan layanan Chrome Device Management (CDM) di Kemendikbudristek menempatkan CDM sebagai elemen sentral dalam dakwaan. Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi melimpahkan berkas perkara ke Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, dengan nilai kerugian negara yang kini membengkak menjadi Rp 2,1 triliun.
Dalam dokumen pelimpahan, Kejagung menegaskan bahwa pembelian layanan CDM dan Chrome Education Upgrade (CEU) bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian dari konstruksi tindak pidana yang menyebabkan kerugian negara. CDM yang secara global bersifat opsional, justru diwajibkan dalam proyek ini, meski banyak sekolah tidak memiliki kebutuhan atau infrastruktur yang memadai.
Data Kejagung menyebut bahwa komponen CDM/CEU sendiri menyumbang lebih dari Rp 621 miliar dari total kerugian negara. Selain itu, ditemukan ribuan unit Chromebook yang idle, rusak, atau tidak sesuai spesifikasi, serta lemahnya dokumentasi serah terima dan pelatihan guru.
Langkah hukum ini memperkuat posisi Indonesian Audit Watch (IAW), yang sebelumnya disomasi oleh PT Datascrip atas publikasi analisis mereka terkait peran vendor dalam paket hardware dan CDM. Kini, IAW mempertimbangkan untuk mengajukan somasi balik.
“Fakta hukum dari Kejagung membuktikan bahwa kritik kami berdasar. Kami tidak akan diam ketika hak publik atas informasi diserang,” ujar Iskandar Sitorus, Sekretaris Pendiri IAW.
Somasi Datascrip sebelumnya menuding IAW menyebarkan informasi menyesatkan dan mencemarkan nama baik. Namun, dengan CDM kini menjadi bagian resmi dari dakwaan, dasar somasi tersebut dinilai melemah.
IAW menyatakan bahwa kritik terhadap pengelolaan anggaran pendidikan adalah bagian dari kontrol publik yang dijamin undang-undang. Mereka juga menyoroti potensi ketergantungan vendor dalam sistem CDM, serta harga lisensi yang jauh di atas standar global.
Hingga kini, 112 saksi telah diperiksa dan 18 korporasi telah dimintai keterangan. Pemeriksaan mencakup pabrikan, distributor, marketplace SIPLah, serta penyedia layanan cloud dan CDM. Meski belum ada tersangka baru, proses hukum terus berjalan.
Kasus Chromebook kini berkembang menjadi preseden penting dalam pengawasan anggaran digitalisasi pendidikan. CDM bukan lagi isu teknis, melainkan titik krusial dalam pembuktian kerugian negara dan potensi penyalahgunaan wewenang dalam pengadaan publik.*
Konten Disadur Dari : https://portal7.co.id/post/cdm-jadi-sorotan-utama-di-kasus-chromebook-iaw-pertimbangkan-somasi-balik-datascrip